Minggu, 28 Desember 2014

Throwback.


27/12/1014.



            Sekitar pukul 20:10 saya sedang berbicara dengan Papaku lewat telepon. Setelah sekian lama kami tidak saling ngobrol. Papa bertanya padaku kenapa jarang menghubunginya, saya hanya bilang kalau saya tidak memiliki nomer barunya.*Sepertinya kesamaan kami berdua sering mengganti-ganti nomer,eh tidak saya saja mungkin* :D .


 Setiap Papa menelpon di HP (red : Telepon Seluler) Mama, Kata Ayah dia selalu mencariku untuk ngobrol tapi sayanya selalu tidak ada. *Maafkan saya Papa, saya masih dikampus setiap papa menelpon di nomer mama*. *Terus kenapa papa tidak minta nomerku di mama?* *Iyasih, sayanya beda operator,jadinya setiap menelpon pasti pake HP mama buat bicara*


                Readers tahu, ternyata papaku masih sangat ingat bin hafal masa kecilku seperti apa :D . Seperti ini kira-kira percakapanku.
Papa : Kau ikut Marching Bandkan?
Evi : Iya,tapi aktifnya dulu waktu SMA. Sekarang di kampus saya ikut (Lembaga Penerbitan Kampus) Jurnalistik. Membuat berita, mewawancarai.

Papa : Siapa yang kau wawancarai? Orang luar?

Evi : Kebanyakan orang-orang didalam kampus. Saya minat di bagian desain, malu-maluka mewawancarai orang :D *keluar logatnya hahaha*

Papa : Kenapa malu. Kau dulu waktu kecil pemberani. Kau ingat kah? Kau dulu ikut baris-berbaris sama temanmu *waah saya tidak ingat yang satu ini* kau juga pemberani bawa sepeda *lho kok bicara soal sepeda?*

Evi : Masih ada lukaku karena jatuh. Masih banyak dikakiku.

Papa : nah itu. Kau belajar naik sepeda sekarang kau pintar sekali naik sepeda. Biar tidak ada sepedamu, kau pergi pinjam sepedanya karin.

Evi : *ngakak* hahaha (masih ingat saja-_-)



Tapi itu bukan sepedanya karin, saya lupa sepeda siapa. Muti kah? Yang jelas sepeda milik anak tetangga yang setiap hari kupinjam sampai akhirnya saya punya luka-luka dikaki, yang sampai sekarang masih terlukis jelas dikakiku wuhuhuhu. Semenjak saat itu saya pergi sekolah mama selalu mengobati pakai sesuatu yang berwarna kuning, saya tidak tau itu apa.

Yang jelas saya menikmatinya, walaupun belum kapok-kapok juga karena kaki sudah dipenuhi luka-luka karena sering terjatuh wakakakaka.. bagaimana tidak, sepedanya agak kecil dan lututku hampir mengenai dasar (tanah/aspal). Pokoke bersepeda itu seru! Hahaha





Ciieee papa bikin flashback masa kecilku yang terlalu aktif :D sering kluyuran dan lari-lari ahahaha..